"selamat membaca tulisan yang disuguhkan tuk semua pembelajar sejati yang mengunjungi blog sederhana ini, thank's for visiting my blog"

Minggu, 11 Juni 2006

Senyum Anti Tak Seceria Biasa

Aku bingung ketika seorang teman di departemen Kebijakan Publik mengatakan bahwa senyumku tidak seceria seperti biasanya. “Anti sakit ya..?” tanya temanku kemudian, Ku gelengkan kepala dan kupertegas dengan sebuah kalimat singkat : “ga kok”. “Kirain anti sakit, abis senyumnya ndak seceria biasanya”. Aku hanya menanggapi pernyataannya dengan tersenyum sambil coba merasakan senyumanku sendiri, apakah benar bahwa senyumku hari ini berbeda dari hari-hari biasanya; ga ceria. Ternyata emang ada rasa yang berbeda di hati ketika aku tersenyum, mungkin hal itu yang menyebabkan efek senyumanku tak seindah warna aslinya.
Aku melewati session pembukaan agenda progress report KAMDA sembari berfikir apa penyebabnya. Aku mencoba merunut kejadian yang terjadi selama satu pekan ini, aktivitas ku rasanya tak begitu padat, yup! aktivitas fisik ku pekan ini tidak begitu memforsir energi kecuali aksi penutupan penggalangan dana untuk korban gempa Jogja dan JaTeng yang ku ikuti kemarin. Meski tidak mengikuti aksi yang di lakukan dengan long-march itu secara penuh, tapi karena sudah hampir sebulan ini ga riyadhoh jadi lumayan ngos-ngosan juga meski ga sampe tepar sih. Mungkin ini salah satu faktornya.

Ku susuri lagi jejak-jejak aktivitas lainnya, nothing special. Tapi memang pekan ini banyak hal yang kufikirkan; rencana magang, info beasiswa S-2, mutasi liqo’ selama magang, binaan, pergantian pengurus di Mizan, sahabatku yang sedang dalam proses ta’aruf (terbayang jika dia menikah tepat saat aku magang, betapa sedihnya ga bisa menyaksikan hari paling bersejarah untuknya… L), amanah-amanah yang akan kutinggalkan selama magang, dan ……….. (hal yang ga bisa dituliskan, karena very personal). Apalagi ku lihat tilawahku ga mencapai komitmen, pantesan aja….

Gimana ga tepar kalo’ kaya’ gini, beban fikiran se-abreg tapi back up ruhiyahnya ga maksimal. Teringat bahwa keimanan itu terpancar lewat wajah. Rasanya kondisi ruhiyah seseorang juga akan sangat mempengaruhi aura yang dipancarkan oleh seorang mukmin. Wah…musti berkejaran nih..!!! Ingat Des, syurga itu tidak diraih dengan bersantai-santai! Tapi syurga di raih dengan jiddiyah dan tadhiyah, karena syurga itu mahal…!!! Keep Fight and keep smile ya Des….!!!!

laut_biroe@dialog batinku menyemangati diri sendiri,110606


Tidak ada komentar:

Posting Komentar