"selamat membaca tulisan yang disuguhkan tuk semua pembelajar sejati yang mengunjungi blog sederhana ini, thank's for visiting my blog"

Sabtu, 26 Agustus 2006

Kado Istimewa Untuk Seseorang yang Istimewa

Pernikahan sahabatku tinggal beberapa hari lagi, bingung mau kasi kado apa. Kasi buku, ehm….kamarnya aja isinya buku semua, lebih mirip perpustakaan mini dibandingkan kamar. Khawatir juga sahabatku itu udah punya buku yang nantinya kuberikan padanya. Kado lain? Apa ya….?! Rasanya tidak ada sesuatu yang lebih disukainya ketimbang buku. Akhirnya aku memutuskan memberinya sebuah buku, meski belum menemukan pilihan buku yang tepat sebagai hadiah yang mengesankan. Tapi buku apa yang belum dimilikinya? Buku-buku seri pernikahan atau pendidikan anak, hampir semua dimilikinya. Bingung…..

Tapi rasanya memberi buku ga ada spesialnya, aku ingin memberi sesuatu yang istimewa di hari istimewa untuk salah seorang yang istimewa dalam kehidupanku. Dan kemudian Allah mengilhamkan sebuah ide; meminta Sakti Wibowo –salah satu penulis yang kami (sahabatku dan aku) kagumi karya-karyanya—untuk membuatkan puisi untuk sahabatku itu. Karena pemakaian pulsaku bulan ini terasa besar, maka kuputuskan untuk meminta kesediaan Mas Sakti via sms, dan…..tidak ada balasan. Kuputuskan untuk menelfonnya besok pagi, “karena operatornya sama jadi bisa telfon murah besok pagi-pagi” pikirku. Esok paginya sampai batas waktu “telfon murah” habis, HaPe-nya Mas Sakti masih belum aktif juga. Sempat ragu menghubungi beliau via telfon, “tagihan bulan ini bisa bengkak” batinku. Tapi aku segera menepis keraguan itu, aku mencintai sahabatku karenaNya dan membuatnya bahagia tentu merupakan sebuah kebaikan. InsyaAllah diganti Allah deh untuk bisa bayar tagihan… –dan ternyata Allah bayar cash, sore harinya aku mendapat panggilan dari PRIMAGAMA untuk mengajar di lembaga pendidikan itu, Allahu Akbar…-- kucari nomer HP Mas Sakti di deretan phonebook HP ku; SW, yup ini dia. Sambutan hangat dari penerima telfon membuat debaran jantungku mereda –ternyata SW ramah buangeet!—kekhawatiran bahwa beliau menolak permintaanku ternyata tidak terbukti. Alhamdulillah….Mas Sakti bersedia membuatkan sebuah puisi untuk kado pernikahan sahabatku. Singkat cerita, karena satu dan lain hal akhirnya Mas Sakti mengirimkan dua buah cerpen sebagai kado pernikahan dan cerpen itu menjadi kado tambahan sebuah buku berjudul “Kado Pengantin”. Semoga itu menjadi kado istimewa untuk anti dan (calon) suami anti. Barakallahu laka wa baroka ‘alainaka wa jama’a bainakuma fii khairiin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar