Lagi di lampu merah, gerimis rasanya tak kunjung reda..ku ambil saputangan untuk menutupi wajah. Dua orang anak kecil sibuk menjajakan koran di tengah rintik hujan, mereka berlalu menjauhiku..mencoba menawarkan dagangannya pada kendaraan di belakangku. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka sudah berada di depanku sambil menyodorkan selembar uang lima ribuan, sambil berkata; ”Mbak, uangnya jatuh”.
Lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau, aku pun segera berlalu sambil mengucapkan terima kasih pada adik yang mengembalikan uangku yang terjatuh saat mengambil sapu tangan dari saku jaketku. Aku kemudian berfikir, ternyata masih banyak juga orang yang jujur. Padahal adik tadi bisa saja mengambil uang yang terjatuh itu tapi dia lebih memilih mengembalikannya padaku, kondisi ekonomi yang mungkin tidak begitu baik mungkin bisa jadi justifikasi.
Aku hanya bisa membalas kebaikan adik tadi dengan doa, agar dia mendapatkan rezaki dari arah yang tidak disangka-sangka dengan cara yang istimewa dan dengan jumlah yang tak terkira untuk ukurannya,amiin.... Pastinya, hanya Allah yang dapat mengganjar setiap amal kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun dengan balasan yang sepadan dengan keikhlasan kita melakukannya.
Senin, 26 Januari 2009
Jujur; Bukan Barang Langka!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar