"selamat membaca tulisan yang disuguhkan tuk semua pembelajar sejati yang mengunjungi blog sederhana ini, thank's for visiting my blog"

Rabu, 07 Juli 2004

IDEALITA VS REALITA

Berfikir tentang idealita dan realitas yang ada sering kali membuat kepalaku penuh, serasa tak mampu lagi untuk berfikir. Bahkan belakangan membuat hati ini tergores, menorehkan luka. Idealita yang harusnya membuat setiap da’I optimis dalam membangun mimpi dan mewujudkan setepak demi setapak meraih kejayaan Islam, bagi sebagian orang justru dianggap sebagai ……. aahhh….entahlah, mungkin angan-angan kosong atau bahkan makhluk asing yang langka.“Realistis aja deh, ga usah muluk-muluk”, “aahh..ngerancang kegiatan bagus-bagus juga yang dateng dikit…”, “akhwat sih belum ngerasa’in jadi ummahat, ntar klo dah jadi ummahat biar tau rasanya……”(ketika ada akhwat yang memberi kritikan tentang “hilangnya” mereka pasca menikah) dan bermacam-macam statement senada yang konotasinya sama, menyuruh kita berfikir untuk bertindak sesuai dengan realitas lapangan saja. Memang di satu sisi ada benarnya, sebuah realitas mmng tidak dapat dipisahkan dalam merencanakan sebuah perubahan tapi bukan untuk menjadikan sebuah kata bernama “realitas” sebagai kambing hitam untuk tidak memaksimalkan ikhtiar dalam berdakwah bukan…?!?!

Idealita dan optimisme bagi seorang da’I adalah hal yang harus ditanamkan dalam hati. Karena tanpa itu, seorang da’I akan kehilangan energi. Bagamana tidak, di tengah jalangnya zaman saat ini pekerjaan yang harus dilakukan seorang da’I untuk meyeru pada kebaikan adalah hal besar. Seorang dai’I adalah arsitek bagi perubahan zaman. Jika ia tak punya konsep ideal dan optimisme untuk mewujudkannya, maka ia akan sangat mudah lelah dalam mengerjakan pekerjaan besarnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan ia putus asa dan pergi meninggalkan pekerjaan mulia itu, na’udzubillah.

Apakah idealita hanya sebuah angan..??? Tidak!! Idealita itu bukan hanya mimpi yang tidak akan pernah dapat diwujudkan!! Karena Islam mengajarkan kita untuk membangun masa depan Islam dan mewarnainya dengan kegemilangan atas dasar Idealita. Bukankah Allah telah berjanji bahwa kemenangan adalah milik Islam, kita harus meyakini hal itu. Wahai para da’I, akankah kau biarkan idealita itu tertelan oleh realitas zaman yang semakin carut marut?! Bukankah itu adalah tugas kita, merubah realitas zaman yang menyedihkan ini menjadi sebuah idelaitas peradaban yang gemilang…?! Buktikan azzammu dengan amal, wahai para da’i…..!!!!


Untuk sahabat yang tengah terluka; Kita akan coba sekuat tenaga untuk buktikan tdk dengan kata2, melainkan dengan segenap amal menuju idealita yang bagi sebagian dari kita mungkin hanya isapan jempol tapi bagi kita bukanlah seperti itu, all with proses.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar