"selamat membaca tulisan yang disuguhkan tuk semua pembelajar sejati yang mengunjungi blog sederhana ini, thank's for visiting my blog"

Kamis, 12 Maret 2009

Sehari-Semalam Tanpa Bunda

Sehari-Semalam tanpa Ibu di rumah; ga ada yang bangunin tahajud...alhasil aku dan adik perempuanku ga tahajud karena kesiangan bangun tapi subhanallah euy...babe yang biasanya harus dibangunin untuk sholat berjama’ah di masji ternyata bisa bangun sendiri. Adek lelaki ku bahkan kesiangan sholat shubuhnya karena hanya bundaku yang mumpuni untuk membuatnya beranjak dari tempat tidur.
Sehari-Semalam tanpa Ibu di rumah; ga da yang ngingetin untuk bergegas membuat sarapan pagi dan ga ada yang masak kalo’ pas aku ada kegiatan di luar. Dan hari itu aku, babe dan adik lelakiku baru sarapan di sore hari. Karena aku yang ga sigap memanage dapur sebelum berangkat, karena babe ga inisiatif beli makan di luar, karena adek lelaki ku yang begitu manja dan baru makan kalo’ dipaksa sama ibu (sampe musti disuapin supaya mau makan,paraaah...). Hanya adik perempuanku yang makan secara normal karena di kantornya dapet jatah makan siang.
Sehari-Semalam tanpa Ibu di rumah; kliyengan karena telat makan sedangkan aktivitas begitu padat dari pagi sampe jelang maghrib. Setrikaan numpuk karena ga da yang ngarahin khadimat, semua perempuan anggota keluarga musti beraktivitas di luar rumah. Dedek kesenengan karena bebas main PS tanpa ditegur ibu atau mbak-mbaknya untuk sholat dan makan. Babe kelaperan dan kesepian karena ndirian di rumah, ga da temen ngobrol.
Sehari-Semalam tanpa Ibu di rumah; ga enak buangeet deeh.... sepi, laper, lemez, pusing! Pas ibu pulang, semua pada rebahan di samping ibu, tepat setelah selesai sholat maghrib. Dan aktivitas seperti biasa di mulai; bercerita kejadian yang dialami masing-masing di hari itu. Subhanallah.....

Alhamdulillah...Terimakasih Ya Allah karena telah memberikan ibu yang begitu baik dan pengertian, ibu yang dapat menjadi penyemangat untuk meningkatkan ibadah dan kualitas keimanan padaMU, ibu yang pengertian dan selalu mensupport anak-anaknya untuk istiqomah di JalanMU.
Rabb....cintailah kedua orangtuaku sebagaimana mereka mencintaiku pada saat aku kecil. Bahagiakan mereka di dunia dan di akhirat, berilah mereka keikhlasan dan kekuatan untuk mendidik anak-anaknya dan membangun keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah; keluarga yang menjadi pendukung dakwah Ilallah. Pertemukan kami sekeluarga di Firdaus bersama Rasulullah, para sahabat beliau, orang-orang mu’min dan mereka yang saling mencintai karenaMU,amiin.....

1 komentar:

  1. terkadang, kita baru merasa sangat kehilangan setelah seseorang/sesuatu itu pergi .
    pernah ngrasa situ juga, ibu yg biasa stay di rumah, sejak aku kecil, tiba^ harus pergi haji .
    wuaahh, rasanya ...
    tak tergambarkan betapa kehilangannya .
    hhe .

    BalasHapus