Kau mainkan untukku sebuah lagu tentang negeri di awan,
di mana kedamaian... menjadi istananya...
dan kini telah kau bawa aku...menuju ke sana....
Lantunan "Negeri di awan" dari Katon Bagaskara mengalun lembut dari nada sambung yang kupasang beberapa waktu lalu. Ada juga yang protes, kk jatuh cinta ya..?! [apa hubungannya...?! Tapi kembali lagi pada persepsi orang yang mendengarkan lagu tersebut...]. Tapi buatku lagu ini membuatku teringat pada sosok-sosok revolusioner yang mengajariku tentang arti perjuangan dan idealisme.
Yup, aku menganalogikan idealisme itu seperti negeri di awan. Bagi sebagian orang negeri di awan itu adalah sebuah tujuan yang harus diwujudkan meski dengan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Tapi bagi sebagian yang lain negeri di awan hanyalah mimpi di siang bolong..... Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh menapaki jalan menuju negeri indah nun jauh di awan seperti orang-orang yang mengerjakan hal konyol yang sia-sia...karena mereka tak mampu membahasakan negeri yang indah itukah, atau memang karena negeri di awan itu terlihat begitu abstak....?!
Memang bukan hal yang mudah untuk membangun komitmen dan idealisme tapi bukan berarti hal itu menjadi alasan bagi kita untuk menyerah pada sebuah kata bernama realitas. Bukankah seharusnya realitas yang ada memacu kita untuk menjembatani agar realitas yang terhampar dihadapan kita menjadi sesuatu yang setidaknya mendekati idealisme yang kita bangun dan harapkan....?!
Dan perjuangan itu akan terus berlanjut, selama nafas masih berhembus, berjuang dan marilah kita terus berjuang......!!!!
Jumat, 09 Maret 2007
NEGERI DI AWAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar