Karang itu berdiri dengan kokoh
seolah tak gentar hadapi ombak yang menerjang dengan garang.
Dan karang itu tetap berdiri kokoh
meski terkadang ia merasa dingin dan kesepian di tengah luasnya lautan,
kadang petir yang bersahutan di kala badai
membuatnya tak ingin menjadi karang yang kokoh...
Pasti lebih nyaman menjadi karang dalam aquarium,
dengan rutin dibersihkan ketika lumut mulai menempel,
tak ada gelegar gutur dan petir yang memekakkan telinga....
Tapi ia harus tetap menjadi seperti karang yang tegar dan kokoh,
karena perjuangan menuntutnya seperti itu;
menjadi tangguh......
Dan sudah seharusnya seperti itulah karakter pejuang dakwah; tangguh....
@tertatihku menjadi pejuang tangguh, 28.02.07
Selengkapnya...
Rabu, 28 Februari 2007
Be Strunggle!!
Senin, 26 Februari 2007
Dia lebih mencintaimu,akhi…..
Sedari pagi kota khatulistiwa yang biasanya panas oleh terik sinar mentari hari ini begitu dingin, awan putih menutupi langit kota. Menjelang siang rintik hujan mulai turun. Tak ada firasat apapun kala itu.
Dingin….hujan deras mulai turun menjelang sore. Kulihat HP-ku, ternyata ada pesan masuk. Kubaca satu per satu kata yang ada di layar HP; Innalillahi wa innailaihi raji’un, telah kembali memenuhi janji, jundullah Erfi Taufik Ridwan siang ini di RS. Sudarso” pesan singkat yang membuatku tersentak dan sungguh…tak percaya rasanya membaca sms itu. Segera ku balas sms dari sahabatku itu, memastikan bahwa yang dimaksud adalah ikhwan yang kami kenal. Tak ada balasan…..otakku mencoba mencari sosok Erfi yang lain, berharap bukan ikhwan yang kukenal itulah yang dimaksud. Namun usahaku sia-sia, tentu saja…karena memang hanya ada satu kader PK Sejahtera di Pontianak yang bernama Erfi Taufik Ridwan. Mataku terasa memanas, dadaku bergemuruh; sedih, tak percaya, semua perasaan bercampur jadi satu.
Rabb….Kau telah memanggilnya menghadapMu, memenuhi janjinya padaMu. Sosok ikhwan yang tak banyak bicara tapi banyak bekerja (beramal), ikhwan yang suyyukh dan lemah lembut, yang selalu hormat pada orang tua dan mengayomi yang muda. Ikhwan dengan koleksi buku yang selalu rela dipinjam oleh siapapun dan kapanpun, ikhwan yang ringan tangan untuk menolong, ikhwan yang sangat menghargai wanita. Ikhwan yang halus tutur katanya, yang wajah serta sikapnya selalu memancarkan ketenangan dan keteduhan.
Teringat cerita seorang akhwat ketika suatu hari, beberapa waktu sebelum engkau sakit. Ia bertanya padamu, kapan engkau akan menikah. “sebentar lagi, insyaAllah…” jawabmu kala itu. Dan ketika engkau terbaring di rumah sakit, ia sempat bertanya ada seorang akhwat yang menemaninya menjengukmu : “gimana Bang Erfi mau nikah ye kalau sakit gini…?”. Entah apa yang membuatnya menjawab pernyanyaannya sendiri dengan gumaman lirih : “Bang Erfi nikahnya sama bidadari kali ye…”. Mungkin Allah menggerakkan lisan akhwat tersebut untuk memberitahukan berita dari langit, bahwa engkau memang akan Allah pertemukan dengan bidadari syurga, Subhanallah… Allahu Akbar….
Akhi….sungguh, Dia lebih mencintaiMu. Tak sabar Dia ingin memberimu segala kebaikan padamu.
Akhi, kami sangat mencintaimu karena Allah. Namun ternyata Dia lebih mencintaimu,akhi…. Dia tak sabar untuk segera berjumpa denganmu, saudaraku…
Layaklah langit kota ini mendung hari ini, ternyata ia pun berduka seperti duka yang kami rasakan saat kehilanganmu,saudaraku….
Selamat tinggal Sahabat…
Selamat jalan Mujahid…..
Selamat berjumpa Kekasihmu, Jundullah…..
Tunggulah kami di Jannah-Nya
Semoga Allah pertemukan kita bersama Rasulullah, para sahabat, orang-orang yang mencintaiNya dan yang saling mencintai karenaNya…
Selamat jalan Syuhada….
Kami pasti akan merindukanmu….
“Majulah sahabat mulia,
berpisah bukan akhir segalanya
lepas jiwa terbang jiwa mengangkasa,
cita kita tetap satu jua…
….Tujuh awan bersuka ria
sambut ruh suci menuju Rabb-nya
sahabat nantikan hadir kami
kan menyusulmu sekejab lagi…
…Bidadari nan bermata jeli
Menyongsongdengan wajah berseri
Sahabat kami rela kau pergi
Jihad kita kan terus bersemi
Jalan ini takkan pernah henti…”
-mengenang seorang Sahabat, Abang dan Qiyadah yang pergi terlebih dahulu bertemu Sang Kekasih memenuhi Janji dengan Nya- mailto:26.02.06@sesalkuTakSempatMelihatmuUtkYgTerakhirKali
Selengkapnya...
Jumat, 16 Februari 2007
TAK SEKEDAR KATA
Memang sudah tak zamannya lagi untuk mengumbar kata, karena orang sudah muak dengan mendengar kata yang melangit tapi realitasnya tak seindah birunya langit.
Andai saja semua pejabat negeri ini mempunyai prinsip seperti itu, betapa indahnya negeri ini....
Banyak kata terucap setinggi langit,
memekakkan telinga..tuli seketika
banyak kata terucap setinggi langit memekakkan telinga tuli seketika...
Kata tak berati di hadapanNya, tangan dan kaki berganti bicara
Katakan yang benar, karena kebenaran
Nyatakan katamu, bukti kesungguhan..
Mulianya dunia bukan karena kata......
Kira-kira begitulah bait-bait syair Tak Sekedar Kata-nya IZZIS. Dan semoga kita bukan termasuk orang yang senaang mengumbar kata ataupun janji. Karena setiap kata bahkan lintasan hati, suatu saat akan dimintai pertanggungjawabannya. Wallahu'alam